Sanghyang Tikoro Saguling Bandung

Halaman ini akan berisi detail informasi tentang item yang dipilih.

Detail Image

Sanghyang Tikoro merupakan gua dan sungai bawah tanah yang terletak di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, tak jauh dari Bendungan Saguling. Nama "Sanghyang Tikoro" berasal dari bahasa Sunda yang berarti "Tenggorokan Suci", merujuk pada lorong batu kapur yang dilalui aliran Sungai Citarum. Gua ini diyakini sebagai tempat bobolnya Danau Bandung Purba berdasarkan penelitian geolog Belanda van Bemmelen, yang menyatakan erosi air Citarum selama jutaan tahun membentuk terowongan bawah tanah sepanjang 800 meter di batuan kapur bekas terumbu karang purba.

Gua ini menjadi penghubung menarik antara mitos dan sains. Legenda Sangkuriang tentang terbentuknya Gunung Tangkuban Parahu dan Danau Bandung ternyata sejalan dengan temuan geologi modern. Penelitian menunjukkan Danau Bandung Purba mengering 16.000 tahun lalu akibat letusan Gunung Sunda Purba, yang meninggalkan kaldera berupa Gunung Tangkuban Parahu, Burangrang, dan Bukit Tunggul. Proses alam ini mirip cerita Sangkuriang yang gagal membendung sungai dan menciptakan danau.

Selain nilai geologisnya, Sanghyang Tikoro menyimpan aura mistis kuat. Masyarakat percaya barang yang dilemparkan ke sungai bawah tanahnya akan memicu suara jeritan misterius. Gua ini juga menjadi tempat semedi favorit karena energi spiritualnya. Dengan pemandangan alam perawan di sekitarnya, Sanghyang Tikoro menawarkan perpaduan unik antara wisata alam, petualangan, dan warisan budaya Sunda yang masih terjaga.

Kembali ke Beranda